Mengapa harus GFP?
GFP adalah prosedur yang harus diterapkan seorang petani untuk menerima ganti rugi asuransi panen penuh ketika mereka mengalami kerugian. Pembayaran ganti rugi petani dikurangi berdasarkan jumlah kerugian yang disebabkan oleh kegagalan mereka menggunakan GFP.
Standar yang terdefinisi dengan baik untuk produksi tanaman mengurangi bahaya moral yang terkait dengan asuransi tanaman bersubsidi federal karena seorang petani yang tidak merawat tanaman mereka sesuai standar, tidak dapat menerima ganti rugi penuh, sehingga memiliki standar mendorong mereka untuk setidaknya memenuhinya. Sejarah asuransi tanaman federal mencakup banyak contoh upaya anemia untuk menanam tanaman, episode yang terjadi hanya karena adanya asuransi bersubsidi tinggi.
Dengan kata lain, beberapa pemilik tanah mungkin tergoda untuk tidak merawat tanaman mereka secara memadai karena mereka tahu bahwa jika panen mereka gagal, mereka masih dapat mengumpulkan ganti rugi penuh tanpa penalti.
Pekerjaan NSAC di GFP
Apa yang bisa dan bukan GFP telah menjadi isu selama bertahun-tahun, terutama karena partisipasi dalam program asuransi tanaman bersubsidi federal telah berkembang. Selama pertimbangan Kongres Undang-Undang Perlindungan Risiko Pertanian tahun 2000, NSAC berhasil memperjuangkan ketentuan untuk memastikan bahwa sistem pertanian berkelanjutan dan organik tercakup sebagai GFP. Bahasa undang-undang dari tahun 2000 itu dibawa ke definisi GFP dalam buku pegangan baru dan menawarkan perlindungan penting bagi petani dari banyak garis yang tidak menggunakan pendekatan intensif bahan kimia konvensional untuk menanam tanaman.
Dalam menerapkan ketentuan pertanian organik dan berkelanjutan, RMA menambah daftar pakar pertanian yang dapat memberikan pendapat untuk membantu dalam penentuan GFP. Penambahan tersebut termasuk Layanan Informasi Pertanian Berkelanjutan Nasional (ATTRA), program Penelitian dan Pendidikan Pertanian Berkelanjutan (SARE) dan stafnya serta peneliti terkait, dan agen sertifikasi terakreditasi di bawah Program Organik Nasional. Ahli lainnya termasuk Penyuluhan Koperasi, Penasihat Tanaman Bersertifikat, Ahli Agronomi Profesional Bersertifikat, dan Konsultan Tanaman Bersertifikat Independen. Selain itu, petani serta perusahaan asuransi tanaman dapat mengajukan permintaan kepada RMA untuk menyetujui orang lain dengan keahlian yang relevan sebagai ahli pertanian.
Jika pemegang polis tidak setuju dengan penentuan GFP oleh perusahaan asuransi, atau dalam kasus di mana perusahaan asuransi merasa tidak dapat membuat keputusan GFP, mereka dapat mengajukan permintaan tertulis kepada RMA untuk membuat keputusan tersebut. Buku pegangan menjabarkan semua detail seluk beluk dari proses itu. Ini juga mencakup beberapa contoh studi kasus perselisihan dan penyelesaiannya.
sumber : sustainableagriculture.net
Relate Post : Pertanian Terpadu : Pendekatan untuk Mendorong Pertanian Keluarga